Tubuh kita secara alami melakukan
detoksifikasi setiap hari. Detoksifikasi adalah proses normal dari tubuh untuk
membuang atau menetralkan racun melalui colon, liver, ginjal, paru-paru,
limpatik, dan kulit. Masalahnya adalah kita hidup di dunia yang penuh toksin.
Bayangkan saja, toksin menyebar begitu banyak seperti obat-obatan, logam berat,
bahan kimiawi yang dipakai di rumah tangga, infeksi, pestisida, alkohol, polusi
udara, rokok, polusi air, kafein, dan lain sebagainya. Anda juga harus tahu
bahwa makanan yang sering Anda makan mungkin adalah salah satu toksin yang
masuk ke dalam tubuh kita, seperti sodium nitrit pada daging, asam boraks,
pemanis buatan, perasa buatan, minyak jenuh, dan masih banyak lagi. Dan jangan
lupa, kalau toksin juga berasal dari barang-barang yang biasa kita pakai
sehari-hari, seperti peralatan make up, sabun, shampo, obat nyamuk, deterjen,
dan lain-lain.
Jika toksin itu terus menumpuk di dalam
tubuh, maka lama-kelamaan kita akan terkena degenerative disease, sampai penyakit finalnya adalah kanker.
Menghindari semua itu, tubuh kita memerlukan detoks untuk mengeluarkan semua
toksin itu. Program detoks inilah dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan
penyebab sakit sebelum kita benar-benar jatuh sakit. Detoksifikasi dilakukan di
organ-organ tubuh kita seperti colon, liver, ginjal, paru-paru, dan kulit.
Berikut adalah beberapa sinyal yang
dikirimkan oleh tubuh yang jadi penanda bahwa tubuhmu perlu melakukan
detoksifikasi untuk mengeluarkan racun.
Sulit
BAB
BAB atau buang air besar yang sehat,
harusnya berlangsung sehari sekali. Oleh karena itu, dua hari tak BAB merupakan
sinyal tubuh perlu detoksifikasi.
Sudah
makan namun masih lapar
Sudah makan namun masih merasa lapar
merupakan tanda bahwa tubuh dalam keadaan kotor karena terdapat tumpukan racun.
Setelah melakukan detoksifikasi, makan dengan porsi kecil pun akan membuat Anda
kenyang.
Gangguan
pencernaan
Sumbatan pencernaan dan masalah
pencernaan lainnya bisa saja terjadi karena tumpukan kotoran dalam organ
pencernaan. Detoksifikasi dengan meminum jus yang memiliki kadar serat tinggi
bisa mengatasi masalah ini.
Perut Buncit
Tak hanya karena makanan yang kamu konsumsi, perut membuncit akibat menumpuknya lemak juga menjadi hasil dari menumpuknya racun. Sebab racun akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar glukosa dan kolesterol sehingga perut pun membuncit.
Tak hanya karena makanan yang kamu konsumsi, perut membuncit akibat menumpuknya lemak juga menjadi hasil dari menumpuknya racun. Sebab racun akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar glukosa dan kolesterol sehingga perut pun membuncit.
Bagaimana
cara melakukan detox?
Diet detoksifikasi yang sehat dapat
dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi makanan tertentu, meningkatkan konsumsi
buah dan sayur, tidak mengonsumsi minuman alkohol dan kafein, banyak minum air
putih, dan hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya sekitar 7
hari.
Terdapat 7 tahap melakukan detoksifikasi
yang sehat, yaitu:
1.
Konsumsi BERG+ Oxygenated Alkaline Water secara teratur
Ganti air putih Anda dengan BERG+ Oxygenated
Alkaline Water. Mengapa harus BERG+ Oxygenated Alkaline Water? Karena BERG+ Oxygenated
Alkaline Water diproses dengan teknologi Far Infra Red (FIR) pada suhu 1650C
dan setiap tetesnya dimurnikan dengan teknologi Reverse Osmosis, maka BERG+ Oxygenated
Alkaline Water dengan pH 8+ akan menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi oleh Anda
dan keluarga sehari-hari. BERG+ Oxygenated Alkaline Water memiliki manfaat yaitu
mempercepat pemulihan dehidrasi, karena cepat terserap oleh tubuh; memperbaiki
pendistribusian oksigen didalam tubuh; meringankan kerja ginjal; berperan dalam
proses detoksifikasi; menyeimbangkan keasaman tubuh yang berlebihan yang disebabkan
oleh pola makan yang kurang seimbang; dapat dikonsumsi dengan suplemen, obat,
minuman teh, kopi, dan perasan lemon.
2.
Tenangkan hati dan pikiran Anda
Setidaknya luangkan waktu selama 10 menit
untuk dapat menenangkan diri Anda. Hati dan pikiran yang tenang dapat membantu
tubuh dalam melakukan detoksifikasi. Tarik napas dalam-dalam dapat membantu
paru-paru mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida lebih baik. Ini
juga dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh, sehingga makanan yang Anda
konsumsi dapat dicerna dengan baik.
3.
Lakukan olahraga
Selama melakukan detoksifikasi, lebih
baik luangkan waktu Anda setidaknya satu jam setiap hari untuk melakukan
olahraga. Keringat yang keluar saat olahraga dapat membantu Anda mengeluarkan
racun-racun yang ada dalam tubuh. Olahraga juga dapat membantu melancarkan
aliran getah bening dalam tubuh, sehingga membantu tubuh mengeluarkan racun
lewat keringat.
4.
Hindari makanan olahan
Setidaknya lakukan selama 7 hari, “libur”
dari makanan olahan dan makanan kemasan yang cenderung miskin zat gizi dan kaya
akan lemak, garam, gula, dan zat pengawet. Juga hindari minuman kemasan,
seperti minuman soda dan minuman manis dalam kemasan, sebaiknya ganti dengan
air putih, susu rendah lemak, atau teh herbal. Anda bisa mengonsumsi makanan
segar, seperti daging segar, ikan segar, buah, dan sayur.
5.
Berhenti minum kopi untuk sementara
Semakin banyak Anda konsumsi kopi,
semakin banyak juga tekanan yang Anda berikan pada kelenjar adrenal, yang
membantu mengontrol metabolisme dan tekanan darah. Selain itu, kafein dalam
kopi dapat mengganggu metabolisme obat dalam hati dan juga detoksifikasi alami
yang berlangsung di hati. Sebaiknya, hentikan dulu kebiasaan minum kopi Anda
untuk sementara selama proses detoksifikasi.
6.
Penuhi setengah piring Anda dengan buah dan sayur
Banyak makan buah dan sayur yang
mengandung serat dapat membantu tubuh Anda dalam membuang racun, melancarkan
sistem pencernaan Anda, dan di samping itu juga menyediakan vitamin dan mineral
yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, serat dalam buah dan sayur juga dapat
membantu Anda mengurangi risiko penyakit jantung, kanker kolorektal,
dan diabetes mellitus tipe 2. Saat proses detoksifikasi ini, Anda
disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur sampai 10 porsi dalam sehari.
Penuhi piring Anda terutama dengan sayuran berdaun hijau, seperti brokoli,
bayam, kubis, kale, bokcoy, dan lainnya, serta bawang merah dan bawang putih.
Bahan makanan ini dapat membantu tubuh mengeluarkan racun yang menumpuk di
hati. Jangan lupa untuk menambahkan buah, seperti apel, pir, pepaya, jeruk,
melon, dan lainnya.
7.
Jauhi minuman beralkohol
Alkohol sulit untuk dicerna dalam tubuh
Anda. Konsumsi alkohol dapat memberi beban yang lebih berat pada
tubuh, terutama pada otak dan hati. Hati merupakan organ yang memecah alkohol
sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, konsumsi alkohol yang
berlebihan dapat merusak hati. Tidak mengonsumsi alkohol, artinya Anda membantu
meringankan fungsi hati dan menjaga kesehatan hati, di mana hati merupakan
organ yang bertugas melakukan detoksifikasi alami dalam tubuh.
Namun, yang harus digarisbawahi saat Anda
melakukan diet detoksifikasi ini adalah Anda harus tetap memenuhi kebutuhan
gizi Anda, yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Jangan sampai diet ini justru membawa dampak buruk pada kesehatan Anda.
Sumber :
0 comments:
Post a Comment