Thursday, November 22, 2018

Tanda-Tanda Tubuh Perlu Detoksifikasi




Tubuh kita secara alami melakukan detoksifikasi setiap hari. Detoksifikasi adalah proses normal dari tubuh untuk membuang atau menetralkan racun melalui colon, liver, ginjal, paru-paru, limpatik, dan kulit. Masalahnya adalah kita hidup di dunia yang penuh toksin. Bayangkan saja, toksin menyebar begitu banyak seperti obat-obatan, logam berat, bahan kimiawi yang dipakai di rumah tangga, infeksi, pestisida, alkohol, polusi udara, rokok, polusi air, kafein, dan lain sebagainya. Anda juga harus tahu bahwa makanan yang sering Anda makan mungkin adalah salah satu toksin yang masuk ke dalam tubuh kita, seperti sodium nitrit pada daging, asam boraks, pemanis buatan, perasa buatan, minyak jenuh, dan masih banyak lagi. Dan jangan lupa, kalau toksin juga berasal dari barang-barang yang biasa kita pakai sehari-hari, seperti peralatan make up, sabun, shampo, obat nyamuk, deterjen, dan lain-lain.

Jika toksin itu terus menumpuk di dalam tubuh, maka lama-kelamaan kita akan terkena degenerative disease, sampai penyakit finalnya adalah kanker. Menghindari semua itu, tubuh kita memerlukan detoks untuk mengeluarkan semua toksin itu. Program detoks inilah dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan penyebab sakit sebelum kita benar-benar jatuh sakit. Detoksifikasi dilakukan di organ-organ tubuh kita seperti colon, liver, ginjal, paru-paru, dan kulit.

Berikut adalah beberapa sinyal yang dikirimkan oleh tubuh yang jadi penanda bahwa tubuhmu perlu melakukan detoksifikasi untuk mengeluarkan racun.

Sulit BAB
BAB atau buang air besar yang sehat, harusnya berlangsung sehari sekali. Oleh karena itu, dua hari tak BAB merupakan sinyal tubuh perlu detoksifikasi.

Sudah makan namun masih lapar
Sudah makan namun masih merasa lapar merupakan tanda bahwa tubuh dalam keadaan kotor karena terdapat tumpukan racun. Setelah melakukan detoksifikasi, makan dengan porsi kecil pun akan membuat Anda kenyang.

Gangguan pencernaan
Sumbatan pencernaan dan masalah pencernaan lainnya bisa saja terjadi karena tumpukan kotoran dalam organ pencernaan. Detoksifikasi dengan meminum jus yang memiliki kadar serat tinggi bisa mengatasi masalah ini.

Perut Buncit
Tak hanya karena makanan yang kamu konsumsi, perut membuncit akibat menumpuknya lemak juga menjadi hasil dari menumpuknya racun. Sebab racun akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar glukosa dan kolesterol sehingga perut pun membuncit.


Bagaimana cara melakukan detox?
Diet detoksifikasi yang sehat dapat dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi makanan tertentu, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, tidak mengonsumsi minuman alkohol dan kafein, banyak minum air putih, dan hal ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya sekitar 7 hari.

Terdapat 7 tahap melakukan detoksifikasi yang sehat, yaitu:

1. Konsumsi BERG+ Oxygenated Alkaline Water secara teratur
Ganti air putih Anda dengan BERG+ Oxygenated Alkaline Water. Mengapa harus BERG+ Oxygenated Alkaline Water? Karena BERG+ Oxygenated Alkaline Water diproses dengan teknologi Far Infra Red (FIR) pada suhu 1650C dan setiap tetesnya dimurnikan dengan teknologi Reverse Osmosis, maka BERG+ Oxygenated Alkaline Water dengan pH 8+ akan menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi oleh Anda dan keluarga sehari-hari. BERG+ Oxygenated Alkaline Water memiliki manfaat yaitu mempercepat pemulihan dehidrasi, karena cepat terserap oleh tubuh; memperbaiki pendistribusian oksigen didalam tubuh; meringankan kerja ginjal; berperan dalam proses detoksifikasi; menyeimbangkan keasaman tubuh yang berlebihan yang disebabkan oleh pola makan yang kurang seimbang; dapat dikonsumsi dengan suplemen, obat, minuman teh, kopi, dan perasan lemon.

2. Tenangkan hati dan pikiran Anda
Setidaknya luangkan waktu selama 10 menit untuk dapat menenangkan diri Anda. Hati dan pikiran yang tenang dapat membantu tubuh dalam melakukan detoksifikasi. Tarik napas dalam-dalam dapat membantu paru-paru mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida lebih baik. Ini juga dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh, sehingga makanan yang Anda konsumsi dapat dicerna dengan baik.

3. Lakukan olahraga
Selama melakukan detoksifikasi, lebih baik luangkan waktu Anda setidaknya satu jam setiap hari untuk melakukan olahraga. Keringat yang keluar saat olahraga dapat membantu Anda mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh. Olahraga juga dapat membantu melancarkan aliran getah bening dalam tubuh, sehingga membantu tubuh mengeluarkan racun lewat keringat.

4. Hindari makanan olahan
Setidaknya lakukan selama 7 hari, “libur” dari makanan olahan dan makanan kemasan yang cenderung miskin zat gizi dan kaya akan lemak, garam, gula, dan zat pengawet. Juga hindari minuman kemasan, seperti minuman soda dan minuman manis dalam kemasan, sebaiknya ganti dengan air putih, susu rendah lemak, atau teh herbal. Anda bisa mengonsumsi makanan segar, seperti daging segar, ikan segar, buah, dan sayur.

5. Berhenti minum kopi untuk sementara
Semakin banyak Anda konsumsi kopi, semakin banyak juga tekanan yang Anda berikan pada kelenjar adrenal, yang membantu mengontrol metabolisme dan tekanan darah. Selain itu, kafein dalam kopi dapat mengganggu metabolisme obat dalam hati dan juga detoksifikasi alami yang berlangsung di hati. Sebaiknya, hentikan dulu kebiasaan minum kopi Anda untuk sementara selama proses detoksifikasi.

6. Penuhi setengah piring Anda dengan buah dan sayur
Banyak makan buah dan sayur yang mengandung serat dapat membantu tubuh Anda dalam membuang racun, melancarkan sistem pencernaan Anda, dan di samping itu juga menyediakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, serat dalam buah dan sayur juga dapat membantu Anda mengurangi risiko penyakit jantung, kanker kolorektal, dan diabetes mellitus tipe 2. Saat proses detoksifikasi ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur sampai 10 porsi dalam sehari. Penuhi piring Anda terutama dengan sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, bayam, kubis, kale, bokcoy, dan lainnya, serta bawang merah dan bawang putih. Bahan makanan ini dapat membantu tubuh mengeluarkan racun yang menumpuk di hati. Jangan lupa untuk menambahkan buah, seperti apel, pir, pepaya, jeruk, melon, dan lainnya.

7. Jauhi minuman beralkohol
Alkohol sulit untuk dicerna dalam tubuh Anda. Konsumsi alkohol dapat memberi beban yang lebih berat pada tubuh, terutama pada otak dan hati. Hati merupakan organ yang memecah alkohol sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak hati. Tidak mengonsumsi alkohol, artinya Anda membantu meringankan fungsi hati dan menjaga kesehatan hati, di mana hati merupakan organ yang bertugas melakukan detoksifikasi alami dalam tubuh.
Namun, yang harus digarisbawahi saat Anda melakukan diet detoksifikasi ini adalah Anda harus tetap memenuhi kebutuhan gizi Anda, yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jangan sampai diet ini justru membawa dampak buruk pada kesehatan Anda.


Sumber :

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html